Identitas Kebijakan Luar Negeri IndonesiaIdentitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia. Jokowi dalam KTT OKI 2016. Sumber: www.news.okezone.com

Kebijakan Luar Negeri (KLN)  adalah strategi negara dalam berhubungan dengan negara lain berdasarkan nilai, sikap, arah serta sasaran mencapai kepentingan nasional negara tersebut di kancah geopolitik internasional. KLN Indonesia berlandaskan identitas bebas-aktif. Identitas KLN bebas-aktif  ini  menjadi bagian dari strategi Indonesia sejak tahun 1970-an.

Sesuai yang dirumuskan oleh Moh. Hatta, tujuan dari politik luar negeri bebas aktif adalah:

  1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
  2. Memperoleh barang dan jasa dari luar negeri yang dibutuhkan dalam negeri karena didalam negeri belum mampu membuatnya
  3. Ikut serta menjaga perdamaian dunia karena kemakmuran dan kesejahteraan negara hanya bisa dicapai dunia dalam keadaan damai
  4. Menjalin persaudaraan antar bangsa seperti yang tertuang dalam pancasila sebagai falsafah dasar negara.

Meski telah memasuki era global, Indonesia tetap berpergang dengan identitas politik luar negeri bebas aktif yang membawa Indonesia pada prinsip netralitas, dan tidak berpihak pada salah satu blok. Prinsip ini yang membuat Indonesia selalu terlibat selalu terlibat membantu negara-negara yang membutuhkan tanpa ada paksaan dan tekanan dari negara manapun. Negara Indonesia harus menjadi subjek yang berhak menentukan sikap sendiri dan memperjuangkan tujuan sendiri. Dengan kata lain, dalam menjalin hubungan internasional Indonesia selalu menitikberatkan pada peran atau kontribusi yang dapat diberikan bangsa Indonesia bagi kemajuan peradaban  dan perdamaian dunia.

Jadi, Indonesia memasuki era globalisasi ini semakin kompleks isu-isu luar negeri yang masuk kedalam negara, tidak hanya dari segi keamanan saja seperti pada era Perang Dunia ke-dua. dengan politik luar negeri yang bersifat bebas aktif ini Indonesia bisa menempatkan diri dimanapun, menjadi kerabat bagi banyak negara, membantu negara diluar sana dengan kebijakan luar negeri yang dikeluarkan Indonesia. Seperti prinsip yang dicetuskan oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam politik luar negeri bebas aktif Indonesia yaitu “One Thousand Friends, Zero Enemy”. Ini menujukkan bahwa di era global Indonesia masih menunjukkan kenetralan dalam menjalankan hubungan luar negeri dengan mencari teman sebanyak mungkin dan meniadakan musuh demi terwujudnya perdamaian dunia karena kemakmuran dan kesejahteraan negara hanya bisa dicapai dunia dalam keadaan damai.

Contoh lainnya seperti yang baru terjadi akhir-akhir ini, yaitu Indonesia yang mengeluarkan kebijakan luar negeri untuk membantu korban krisis kemanusiaan di Rohingya. Dengan diplomasi yang dilakukan Indonesia melalui menteri luar negeri, Indonesia kembali menunjukkan bahwa Indonesia bersedia membantu negara lain dalam hubungan luar negeri. Seperti yang tertuang dalam tujuan politik luar negeri bebas aktif, yaitu menjalin persaudaraan agar terciptanya perdamaian. Mengingat pula, Myanmar adalah salah satu negara anggota ASEAN dimana Indonesia sering menjalankan hubungan multilateralnya.

Selain itu, dalam hubungan multilateralnya Indonesia berhasil menjadi mediator terbaik dalam sengketa Laut China Selatan. Seperti yang ditegaskan Presiden Jokowi mengenai hal tersebut, beliau mengatakan bahwa Indonesia memang tidak ada dipihak manapun dalam sengketa itu, Indonesia hanya ingun mendorong agar code of conduct bisa diimplementasikan dan ada finalisasi agar masalah sengketa ini tidak berlarut panjang. Dan lagi, ini mengacu pada tujuan politik luar negeri bebas aktif yang menginginkan terwujudnya perdamaian dengan membangun hubungan secara netral.

Dengan contoh kasus yang saya kaitkan dengan analisa ini, Politik Luar Negeri Bebas Aktif masih sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia dan dengan itu pula, maka saya simpulkan bahwa Politik Luar Negeri Bebas Aktif masih relevan bagi Indonesia dalam menjalankan hubungan luar negeri nya di era global ini.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *