Author: M. Agung – Research Division

India dikenal sebagai negara yang memiliki warisan kebudayaan yang sangat beragam, hal ini merupakan suatu kelebihan serta ciri khas tersendiri yang membedakan India dengan negara lainnya di dunia. Negara yang terletak di Kawasan Asia Selatan ini memiliki identitas budaya yang sangat kental dan melekat di kalangan masyarakatnya, sehingga kelestarian dan keberlangsungannya tetap terjaga dari dulu hingga saat ini. Kebudayaan India telah dikenal cukup luas di berbagai kalangan masyarakat dunia internasional, misalnya seperti seni musik, seni tari, kuliner/makanan, seni drama, pakaian, dan lain sebagainya. Tidak hanya sebatas kebudayaan tradisional saja, seiring dengan berjalannya waktu, kebudayaan India juga beradaptasi dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan lahirnya kebudayaan modern atau budaya pop India yang juga banyak dikenal oleh masyarakat dunia internasional.

Meluasnya kebudayaan India sampai ke panggung dunia internasional baik yang bersifat tradisional maupun modern tidak terlepas dari peran Bollywood yang banyak dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat dunia. Hal ini juga didukung dengan kehadiran globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi. Globalisasi menciptakan masyarakat dunia yang saling terhubung satu sama lain tanpa batas ruang dan waktu, untuk itu, secara tidak langsung globalisasi seakan-akan telah berhasil memudarkan konsep batas-batas wilayah negara, sehingga menciptakan dunia yang tanpa batas atau borderless. Kemudahan akses terhadap penyebaran informasi dan komunikasi yang dibawa oleh globalisasi, secara tidak langsung memberikan sebuah peluang kemudahan terhadap kebudayaan India untuk tersebar luas ke penjuru dunia melalui Bollywood.

Bollywood merupakan salah satu industri perfilman terbesar yang ada di dunia (Mishra, 2013). Bollywood memiliki peran penting dalam proses transfer kebudayaan India ke berbagai negara di dunia khususnya Indonesia melalui tampilan tayangan-tayangan dramanya. Banyak tayangan dari berbagai film Bollywood yang menampilkan nilai kebudayaan serta kearifan lokal India, tentunya hal ini akan menarik perhatian para penonton yang menyaksikan tayangan tersebut. Hal ini akan menjadi peluang tersendiri bagi India untuk semakin mempromosikan kebudayaannya di mata dunia internasional. Sebagai contoh, di Indonesia sendiri, banyak kalangan masyarakat yang mengenal kebudayaan India lewat tayangan film-film Bollywood. Banyak saluran televisi nasional yang menampilkan serial drama atau film India melalui tayangan Bollywood. Banyak kebudayaan yang ditampilkan oleh tayangan tersebut, misalnya seperti seni musik, seni tari, pakaian, dan lain-lain yang menarik perhatian sejumlah kalangan masyarakat di Indonesia. Terdapat beberapa serial drama atau film Bollywood yang sukses mencuri perhatian masyarakat Indonesia dengan raihan jumlah penonton yang cukup banyak.

Adapun judul tayangan Bollywood yang berhasil menembus layar kaca Indonesia di antaranya seperti Jodha Akbar, Mahabharata, Uttaran, Kuch Kuch Hota Hai, Koi Mil Gaya dan lain sebagainya. Tidak hanya itu saja, bahkan lagu-lagu India yang terdapat pada tayangan Bollywood juga menjadi terkenal dan disukai oleh sejumlah kalangan masyarakat di Indonesia. Berangkat dari berbagai contoh di atas, untuk itu, dapat dikatakan bahwasanya budaya dapat dijadikan sebagai salah satu instrument diplomasi yang mampu memperat hubungan kedua negara, hal ini mungkin lebih akrab disebut sebagai people to people diplomacy yang makdusnya adalah diplomasi yang mengaitkan masyarakat dari dua negara yang berbeda. Keberhasilan diplomasi budaya India di Indonesia melalui tayangan Bollywood juga didukung oleh persamaan sejumlah kebudayaan antara Indonesia dengan India yang membuatnya mudah diterima oleh masyarakat.

Sebagai salah satu negara tetangga Indonesia, terdapat sejumlah kebudayaan India yang mempengaruhi kebudayaan Indonesia. Sebagai contoh, Candi Borobudur memiliki nuansa seni arsitektur Gupta yang merupakan kebudayaan asal India (Munandar, 2018). Selain itu, salah satu candi yang cukup terkenal di Indonesia yaitu Candi Prambanan juga dibangun dengan menggunakan prinsip mandala yang merupakan konsep dasar pembangunan candi-candi di India (Khairunnisa, 2021). Di bidang kuliner, terdapat berbagai macam jenis makanan India yang ternyata juga dapat ditemukan di Indonesia, misalnya seperti roti dan kari yang memiliki olahan rempah-rempah yang serupa. Tidak hanya itu saja, musik dangdut yang cukup populer di Indonesia ternyata juga dipengaruhi oleh seni musik tabla dari India (Weintraub, 2006). Sebenarnya masih banyak kebudayaan Indonesia yang dipengerahui oleh kebudayaan India misalnya di bidang bahasa, tarian, musik, dan lain sebagainya.

 Ketika dua masyarakat dari dua kelompok yang berbeda saling terhubung melalui keterikatan pada aspek kebudayaan, maka hal tersebut dapat dijadikan peluang untuk semakin mempererat tali persahabatan kedua kelompok tersebut, sehingga dapat melahirkan hubungan yang saling menguntungkan. Hal ini serupa dengan diplomasi budaya yang terjalin antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah India yang dapat mempererat serta memperkokoh hubungan kerjasama bilateral kedua negara yang nantinya akan mampu memberikan dampak baik di bidang atau sektor kerjasama lainnya. Untuk itu, dapat disimpulkan bahwasanya budaya memiliki kekuatan tersendiri yang dapat dijadikan sebagai salah satu instrumen diplomasi yang mampu mempererat hubungan antar negara di dunia.

REFERENSI

Khairunnisa, S. A., Hidayat, T., Orchiston, W., & Nikeu, N. (2021). Astronomical aspects of the Prambanan Temple in Central Java, Indonesia. In Exploring the History of Southeast Asian Astronomy (pp. 487-502). Springer, Cham.

Mishra, V. (2013). Bollywood cinema: Temples of desire. Routledge.

Munandar, A. A. (2018). Borobudur Temple: The Interchange of Humanity Values and Ancient Architecture Development in Southeast Asia. International Review of Humanities Studies1(2).
Weintraub, A. N. (2006). Dangdut Soul: Who Are ‘the People’in Indonesian Popular Music?. Asian Journal of Communication16(4), 411-431.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *