Film ini menceritakan mengenai kampanye terbesar Amerika Serikat yang digagas oleh President George W. Bush yakni War on Terrorism dan kemudian dilanjuti oleh presiden terpilih periode berikutnya yaitu President Barack Obama. Film yang dirilis pada 2012 ini mengisahkan perjuangan anggota CIA (Central Intelligence Agency) salah satunya adalah seorag wanita bernama “Maya” yang telah menghabiskan 10 Tahun investigasi terhitung sejak terjadinya tragedi WTC atau lebih dikenal dengan 9/11 hingga pada tahun 2011 dengan adanya operasi Neptune Spear untuk memburu Osama bin Laden.

            Zero Dark Thirty secara exsplisit menggambarkan segala macam cara dan upaya yang dilakukan oleh pihak CIA Amerika Serikat dan Pemerintah untuk mendapatkan informasi mengenai keberadaan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden. Mulai dari metode interogasi penyiksaan yang tidak manusiawi hingga terjadinya Operasi Neptune Spear untuk membunuh Osama Bin Laden sangat digambarkan dan dibahas dengan jelas di film ini. Hubungan diplomatik yang dilakukan oleh Amerika Serikat pun untuk menangkap pemimpin Al-Qaeda tersebut juga dideskripsikan dengan baik, seperti kerjasama antar lembaga Intelejen Pakistan Inter-Services Intelligence agency (ISI), penempatan black sites atau dengan kata lain ialah tempat memindahkan, menahan dan menginterogasi tahanan CIA yang terkenal dengan reputasi mengerikannya.[1] Semua hal tersebut dirangkum dalam dus setengah jam yang penuh dengan drama dan ketegangan.

Analisis

Bagi Amerika Serikat, kepentingan nasional yang paling mereka upayakan adalah “Combat the Persistent Threat of Terrorism” yakni memerangi ancaman terrorisme diamanapun dan kapanpun. Dikutip dari US President (2015). National Security Strategy, Kami sebagai bangsa telah mendedikasikan diri berdasarkan pengalaman dekade terakhir dalam menerapkan perubahan substansial dalam upaya memerangi terorisme, sekaligus medayagunakan, mengembangkan dan memperkuat peralatan dan alutsista yang vital semenjak 9/11.[2] Menambah dari sumber yang sama, bahwasannya kepemimpinan Amerika Serikat akan tetap penting untuk mengganggu arus radikalisasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pejuang teroris asing ke dan dari zona konflik. Serta akan terus memberi perlawanan pada organisasi eksterimis seperti al qaeda dan ISIS.

Amerika Serikat sangat mempedulikan homeland security negaranya, mereka memandang terroris sebagai penggangu ketertiban domestik mereka. Terutama dengan menjamurnya sel-sel yang tersebar diseluruh dunia dan serangan yang dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Kepentingan nasional Amerika Serikat, sudah pastinya menjadikan terorisme prioritas utama, karna apabila mereka siap menggelontorkan dana yang begitu banyak, melakukan riset dan penelitian alutsista untuk menyokong operasi militer yang luar biasa sulit, serta mendedikasikan lebih dari 1 dekade waktu dan tenaga yang dikeluarkan. Semua variable tersebut sudah lebih menjadi bukti bahwasannya kepentingan nasional mereka dapat melindungi negara dan para warga negara yang tinggal didalamnya, aman dari ancaman teroris.

Dalam menghadapi ancaman yang bersifat asimetris, teori dari Kenneth Waltz yakni Neo-Realisme saya rasa ialah teori yang paling cocok untuk menggambarkan situasi riil yang sedang terjadi. Neo-Realisme berpendapat bahwasannya negara masih mempunyai peran yang dominan dalam tatanan dunia internasional, meskipun begitu neo-realisme pun juga memberi institusi-institusi internasional ruang untuk megambil andil dalam tatanan masyarakat dunia sesuai dengan kapabilitas dan dengan penempatan struktur yang jelas. “Political structures are defined by their ordering principle, differentiation of functions and distribution of capabilities” Burchil et al. (2005).[3] Termasuk dalam kerjasama antar lembaga intelejen yang terjadi di dalam film Zero dark Thirty ini yakni pihak CIA dengan aliansi intelejen NATO dengan badan intelejen Pakistan yaitu ISI.

Pendapat saya pribadi film ini sangat bagus, saya sependapat dan sepemahaman dengan apa yang diceritakan film garapan sutradara Kathryn Bigelow ini, dia mampu membawa alur cerita seakan kita yang mengalaminya sendiri. Tapi hal yang membuat saya menarik dan sependapat dalam film ini adalah bagaimana sang sutradara berani untuk melawan arus dengan menampilkan bentuk penyiksaaan yang dilakukan oleh pihak CIA yang selama ini dibantah oleh Pemerintah Amerika Serikat. Sudah bukan rahasia bahwasannya CIA menerapkan banyak penyiksaan dengan tujuan menemukan informasi yang berhubungan dengan Osama bin Laden. Dalam film ini, siksaan dilakukan pada tahanan yang memiliki keterkaitan dengan The Saudi Group , Khalid Sheikh Muhammad (KSM), dan tentunya anggota ataupun tetinggi di gerakan Al-Qaeda.

Konklusi

Pembelajaran yang dapat diambil dari film ini adalah pada hubungan diplomatik yang dapat dilakukan secara komprehensif baik secara Government to Government atau Institutions to Institutions. Selain daripada itu, film ini memberikan pemahaman mengenai perkembangan Revolution in Military Affairs (RMA) milik Amerika Serikat, didalam film ini diceritakan bagaimana salah satu misi pesawat drone milik Amerika Serikat menjatuhkan bom sehingga menewaskan sebuah keluarga di Pakistan pada salah satu misinya sehingga mengakibatkan ditariknya salah satu Station Chief Islamabad, Joseph Bradley karena mendapatkan tekanan yang luar biasa dari penduduk Pakistan. Pada film ini juga, penonton dibawa ke salah satu tempat paling rahasia di dunia yaitu Area 51, untuk melihat salah satu alutsista paling mutakhir di Amerika Serikat bahkan keberadaannya merupakan sebuah misteri, alutsista tersebut ialah helicopter Blackhawk dengan modifikasi alat-alat tercanggih agar bisa menghindari deteksi musuh, helicopter ini akan dijadikan alat transportasi untuk berjalannya misi tersebut. Terakhir terletak pada kehebatan Seal-Team Six yang menjalankan Operation Neptune Spear , salah satu tim pasukan khusus terbaik di dunia, terlebih pada operasi militer ini di siarkan secara langsung melalui satelit Amerika dan disaksikan oleh Presiden Barack Obama dan para petinggi lainnya di Gedung Putih.

Masukan pribadi mengenai Film

Bagian film yang membuat saya terpukau adalah determinasi yang dimiliki Amerika Serikat dalam mengejar pimpinan Al-Qaeda Osama bin Laden dan orang-orang yang berada di organisasi tersebut. Mulai dari interogasi, pengumpulan berkas dan informasi intelejen, kerjasama internasional dengan beberapa negara sekaligus serta pergantian Presiden yang tentu membawa dinamika yang berbeda dalam misi pengejaran Osama bin Laden. Amerika Serikat mampu membuktikan kemampuannya serta status sebagai negara hegemoni dengan upaya-upaya baik dari segi teknologi, pendanaan, dan operasi taktis untuk menemukan pimpinan teroris paling diburu tersebut. Hal terakhir yang saya apresiasi dari film ini adalah reka ulang seluruh kejadian yang 80% menyerupai keadaan yang sesungguhnya.

[1] Hopkins, N., The Guardian (2013). Zero Dark Thirty : a beginner’s guide. Diakses dari https://www.theguardian.com/film/filmblog/2013/jan/21/zero-dark-thirty-bluffers-guide

[2] US President (2015). National Security Strategy, hal.9

[3] Burchill, S., Linklater, A., Devetak, R., Donnelly, J., Paterson, M., Reus-Smit., C., & True, J.,(2005). Theories of international relations (3rd ed.). New York, N.Y; Palgrave Macmillan. Hal.35

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *